Surat Cinta di Hari Kebangkitan Nasional
Bambang Aribowo
Bangkit, katanya ....
Tapi alarmnya snooze dari zaman penjajahan
Bangun-bangun langsung buka TikTok,
nonton pejabat lipsync, janji pembangunan
Negeri ini kayak Wi-Fi publik
Lemot
penuh iklan
dan rawan disadap
"Negara hukum," katanya.
giliran rakyat nuntut,
dikatain baper dan kurang piknik.
Bangkit, katanya!
Tapi isi kepala disuruh full support NKRI,
sementara kantong rakyat
cuma bisa support cicilan pinjol.
Harga sembako naik kayak roller coaster,
tapi gaji rakyat?
masih kayak sisa kuota malam.
Oh Indonesia ....
negeriku yang katanya elok
di mana pemilu lebih heboh dari ujian nasional
tapi hasilnya
kayak beli barang flash sale
Datengnya telat
warnanya beda
dan TIDAK BISA dikembalikan.
Masa depan kita disimpan di folder "Nanti Aja",
dan rakyat disuruh update
versi sabar
tiap hari
Hari kebangkitan nasional, katanya!
Tapi yang bangkit justru
jumlah konten klarifikasi,
jumlah buzzer,
dan jumlah rakyat yang makin jago
ngopi pahit sambil ngeluh diam-diam
Ini bukan puisi marah
ini surat cinta
Surat cinta dengan nada tinggi
buat negeri yang terlalu sering pura-pura tidur
padahal bangunnya cuma buat selfie
bukan buat bersih-bersih kekacauan sendiri
No comments:
Post a Comment