Guru yang
Dirindukan
Bambang Aribowo
Di
setiap sekolah, pasti ada satu sosok Guru yang beda. Bukan karena gaya
bajunya yang nyentrik, bukan karena sering bagi-bagi hadiah seperti coklat atau
permen, tapi karena hatinya selalu hadir dalam setiap pertemuan. Dia tidak
hanya mengajar, tapi menghidupkan pelajaran itu sendiri.
Guru
yang dirindukan itu bukan yang paling galak. Bukan juga yang paling gampang memberi
nilai bagus. Tapi dia adalah yang paling tulus. Setiap masuk kelas,
selalu ada aura hangat. Kadang dia nyeleneh, kadang absurd, kadang nyambungin
pelajaran sama anime atau drakor favorit
murid-murid. Tapi dari situ justru pelajaran terasa dekat, dan maknanya
jadi lebih nempel di hati.
Dia
tahu kapan harus serius, kapan harus bercanda. Dia mengerti bagaimana rasanya
jadi siswa yang lagi overthinking ngerjain tugas atau lagi badmood karena
masalah rumah. Dia tidak selalu punya semua jawaban, tapi dia selalu mau
mendengarkan. Dan itu cukup menyelamatkan banyak anak muda yang butuh
tempat untuk sekadar dipahami.
Kehadirannya
bukan sekadar mengisi absensi guru. Tapi mengisi ruang kosong di hati para
siswa yang kadang merasa tidak cukup baik. Guru ini adalah yang mengajarkan
tentang nilai hidup, bukan hanya nilai ujian. Yang membuat murid sadar, bahwa
jadi manusia itu lebih penting daripada sekadar jadi “pintar”.
Dan
ketika suatu saat dia tidak lagi mengajar, entah pensiun atau pindah. Kelas
terasa hampa. Karena bukan cuma ilmunya yang hilang, tapi juga semangatnya,
gelaknya, nasihat random-nya yang ternyata paling diingat.
Jika kamu pernah ketemu
guru Seperti ini. Kamu beruntung.
Dan
Jika kamu jadi guru yang seperti ini maka dunia pendidikan makin terang,
karena kamu bukan sekadar guru. Kamu adalah inspirasi yang hidup.
No comments:
Post a Comment